Mental Health Bagi GEN Z
Halo semuanya
Sebelum saya menjelaskan apa sih itu mental health, saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, saya Eko Prastowo Aji, dari Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Komputer, Universitas Brawijaya.
mental health atau yang sering disebut sebagai kesehatan mental mungkin terdengar sepele dan tidak penting tetapi dibalik semua itu. ternyata mental health sangatlah penting sekali. karena jika kita memiliki kesehatan mental yang tidak baik maka dapat membahayakan tubuh kita serta diri kita sendiri. terutama kepada para gen z yang saat pandemi seperti ini yang hanya bisa di rumah saja.
rupanya kondisi psikologis dan kesehatan mental anak-anak muda tidak sebaik anggapan banyak orang. Menurut penelitian American Psychological Association (APA) tahun 2018 berjudul “Stress in America: Generation Z”, anak muda usia 15 sampai 21 tahun adalah kelompok manusia dengan kondisi kesehatan mental terburuk dibandingkan dengan generasi-generasi lainnya.
Mereka adalah generasi Z, atau yang diartikan Taylor & Keeter (2010) sebagai orang-orang yang lahir pada tahun 1993 sampai tahun 2005. Adapun dari lima kelompok generasi lainnya yaitu silent generation, baby boomers, generation X, dan millennials,generasi Z merupakan golongan termuda. Penelitian yang dilakukan APA tersebut melibatkan wawancara dengan 3500 terwawancara berumur 18 tahun ke atas, dan 300 wawancara dengan terwawancara usia 15 sampai 17 tahun.
Menurut penelitian APA tersebut, diperoleh hasil bahwa sebanyak 91 persen generasi Z mempunyai gejala-gejala emosional maupun fisik yang berkaitan dengan stres, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Stres adalah faktor terbesar penyebab buruknya kesehatan mental generasi Z.
Stres yang dialami banyak orang dalam generasi Z disebabkan oleh beberapa hal. Peningkatan angka bunuh diri, peningkatan laporan terhadap kasus kekerasan dan pelecehan seksual, hingga pemanasan global dan perubahan iklim adalah beberapa faktor pemicu stres generasi Z. Isu-isu tersebut bisa menjadi persoalan tersendiri bagi individu-individu dalam generasi Z akibat tingginya aksesibilitas informasi bagi generasi Z.
Serta berdasarkan riset kesehatan dasar yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka prevalensi gangguan jiwa di Indonesia, meningkat secara signifikan dari 1,7% di 2013 menjadi 7% di 2018. Berbagai faktor bisa jadi pemicu meningkatnya masalah mental seperti pekerjaan, hubungan dengan keluarga atau pasangan, serta ujian hidup yang semakin besar.
Dengan berbagai riset yang menghasilkan hasil mengerikan tersebut terus bagaimana sih cara kita menjaga kesehatan mental kita?
1. Terima dan pahami kesehatan mental Anda
Banyak orang tidak mau menerima kenyataan bahwa mereka berada di bawah semacam gangguan mental karena ketakutan sosial. Langkah pertama untuk menjaga kesehatan mental Anda adalah dengan menerima fakta ini tanpa rasa takut dan memahami penyebabnya. Ini membantu dalam menemukan solusi terbaik untuk masalah kesehatan mental Anda dan menyelesaikannya sebelum terlambat.
2. Sibukkan diri dengan hobi
Depresi sering membuat seseorang kesepian dan memutuskan hubungan mereka dari dunia. Mengalihkan pikiran Anda ke hal-hal yang Anda sukai seperti menonton film, bermain game favorit Anda atau melakukan hobi baru adalah cara terbaik untuk mengelola masalah kesehatan mental Anda. Ini membantu menjaga pikiran Anda sibuk dan menyalurkan stres Anda di tempat lain yang memberi Anda perasaan yang berpikiran terang.
3. Bicarakan
Cara terbaik untuk menyingkirkan masalah kesehatan mental adalah dengan terhubung ke orang-orang. Mengekspresikan dan membagikan emosi Anda kepada teman dan keluarga membantu melepaskan stres dan menenangkan pikiran. Semakin Anda berinteraksi dan berbagi masalah dengan orang lain, semakin Anda singkirkan perasaan yang telah menyiksa Anda dari dalam.
4. Tidur itu penting
Banyak orang begitu sibuk dengan masalah dalam hidup dan pekerjaan sehingga mereka lupa tidur. Penurunan jam tidur dapat menyebabkan suasana hati yang buruk, kurang konsentrasi dan masalah kesehatan lainnya. Tidur nyenyak setidaknya 7 jam untuk menjaga kesehatan mental.
5. Pilihan makanan
Kualitas makanan dan pilihan makanan kita sangat memengaruhi kesehatan mental kita. Saat ini, karena akses yang rendah ke makanan sehat, banyak orang dewasa muda menghadapi gejala kesehatan mental. Untuk mengatasinya, makan makanan yang penuh nutrisi dan membantu menjaga kesehatan otak kita. Selain itu, hindari makanan olahan dan makanan cepat saji dan cobalah untuk memasukkan sebanyak mungkin sayuran dalam diet harian Anda.
6. Hargai diri sendiri
Sangat penting untuk menetapkan keyakinan positif terhadap kehidupan dan menghargai diri sendiri. Orang-orang dengan harga diri yang tinggi memiliki hubungan sosial yang lebih baik dan kehidupan yang lebih memuaskan sementara orang-orang dengan harga diri yang rendah menderita masalah emosional dan mental lainnya seperti kecemasan dan depresi.
7. Bersyukur
Penderita kesehatan mental sering melihat aspek negatif dari kehidupan mereka, yang menempatkan mereka dalam keadaan yang lebih menyedihkan. Untuk menghilangkannya, cobalah bersyukur atas semua hal baik dalam hidup Anda .. Ini akan membantu membawa kepositifan ke dalam pikiran Anda dan memberi Anda kepercayaan diri untuk menghadapi situasi negatif apa pun. Ini juga membantu meningkatkan kesehatan mental Anda.
8. Berolahraga
Pikiran yang sehat berbanding lurus dengan tubuh yang sehat. Para peneliti mengatakan bahwa olahraga adalah cara terbaik untuk melepaskan stres kita. Berolahraga setiap hari membuat kita tetap bugar secara fisik serta membantu sekresi hormon bahagia yang disebut dopamin.
9. Katakan Hal Positif pada Diri Sendiri
Penelitian menunjukkan bahwa cara kamu berpikir tentang diri sendiri dapat memiliki efek yang kuat pada kejiwaan kamu. Ketika kita memandang diri kita dan hidup kita secara negatif, maka kita juga merasakan efek negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakan diri menggunakan kata-kata yang membuat lebih positif, maka hal ini membuat kamu lebih optimis.
10. Fokus pada Satu Hal pada Satu Waktu
Fokus kepada tujuan mampu melepaskan emosi negatif atau sulit dari pengalaman masa lalu yang membebani. Mulailah dengan membawa kesadaran bahkan untuk hal-hal sederhana seperti mandi, makan siang, atau berjalan pulang. Memberi perhatian pada sensasi fisik, suara, bau, atau rasa dari pengalaman ini membantu kamu untuk fokus. Ketika pikiran kamu terbang melayang hingga menyebabkan kamuoverthinking, maka bawa saja kembali ke apa yang kini kamu tengah lakukan.
11. Lakukan Sesuatu untuk Orang Lain
Penelitian menunjukkan bahwa membantu orang lain memiliki efek menguntungkan pada perasaan kamu tentang diri sendiri. Bersikap membantu dan ramah adalah cara yang baik untuk membangun harga diri. Makna yang ditemukan dalam membantu orang lain memperkaya dan memperluas hidupmu.
12. Istirahat
Pada saat-saat semua pekerjaan terasa seperti terlalu banyak, menjauhlah, dan lakukan apa pun kecuali hal yang membuat kamu semakin stres, setidaknya sampai kamu merasa sedikit lebih baik. Terkadang hal terbaik untuk dilakukan adalah latihan pernapasan sederhana: Tutup mata dan ambil 10 tarikan napas dalam-dalam. Untuk masing-masing tarikan napas, hitung sampai empat saat menarik napas, tahan selama empat hitungan, dan buang napas untuk empat hitungan. Hal ini bekerja baik untuk membantu kamu melawan stres.
Masalah kesehatan mental disertai dengan banyak perasaan dan perilaku. Beberapa tanda awal adalah sebagai berikut:
- Tinggal jauh dari orang
- Merasa putus asa
- Merasa kurang energik sepanjang waktu
- Penyalahgunaan narkoba
- Perubahan suasana hati
- Melukai diri sendiri
- Bingung
- Masalah dalam melakukan tugas sehari-hari
- Kurang konsenterasi
- Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
Comments
Post a Comment